Kita akan kembali terpaut dengan jarak yang membentang. Memang, hanya beberapa hari saja. Akupun tidak akan pergi lebih lama darimu. Aku terlalu nyaman denganmu. Ah, maaf.. maksudku khawatir.
Memang, seharusnya hubungan yang baik saling percaya satu sama lain. Namun kalau boleh jujur. Akhir-akhir ini aku diliputi oleh rasa ketakutan itu. Takut akan kamu yang berpaling dariku. Apa jaminannya kamu akan tetap disini denganku? Sementara kamu berada dilahan yang sangat basah dan rawan untuk hubungan kita.
Kedekatanku dengan keluargamu, menjadi salah satu alasanku bertahan dan kembali menaruh percaya padamu. Sekali lagi aku tanyakan, dimana letak jaminan bahwa luka itu tidak akan hadir? Celah-celah itu tidak akan terbuka?
Aku masih mencari dan terus mencari. Sementara aku yang lain, masih terus mencoba meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja.
Menghitung jam untuk jarak itu semakin menjauh. Kekhawatiranku semakin besar. Aku takut kamu akan bermain dengan yang lain dibelakangku. Toh, kita berada disatu kota yang sama saja kamu masih bisa menemui mereka. Bagaimana bila kita berbeda provinsi nantinya?
Baiklah, aku akan mencoba menghapus rasa khawatir itu. Hanya saja, bolehkah aku meminta jaminan bahwa tidak akan ada luka yang muncul. Setidaknya sampai aku kembali ke kota kita.
Aku berusaha mati-matian menjaga diriku. Menjaga perasaanmu. Menjaga hubungan kita. Sementara kamu? Ah, maaf. Bukan maksudku membandingkan bahkan menuntut. Aku hanya khawatir pada kemungkinan-kemungkinan buruk itu nantinya.
Apakah aku salah bila memiliki rasa khawatir ini? setelah beberapa kejadian yang membuat kita berselisih paham hingga merasa terluka satu sama lain. Maafkan aku, aku hanya terlalu takut akan meluka kembali.
Aku pergi untuk menuntaskan rasa rindu dengan kota asalku. Aku menyiapkan diri untuk pertarungan besar nantinya. Dan juga, bulan inilah dimana aku mencoba hal itu ditahun lalu. Aku hanya terlalu takut mengulang hal itu kembali. Tidak apa, kita simpan saja semua harap hingga cemas ini. Semoga tidak menimbulkan luka nantinya.
Doakan aku saja agar semakin kuat dan bisa kembali mempercayaimu. Sekali lagi, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada luka yang kembali muncul. Selamat berjuang dengan segala harap dan cemas yang dibalut oleh jarak. Semoga kita saling dikuatkan satu sama lain.
Tertanda
021mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar