Tentang berwisata dengan seseorang yang sangat kamu sayangi.
Mengunjungi tempat baru bersamanya. Tempat yang belum pernah kamu singgahi dan hanya tertera didalam "wish list"mu saja. Tempat yang masih baru bahkan sangat asing untuk kamu kunjungi. Tempat yang mengukir tentang kisahmu dengan dirinya yang kamu puja begitu dalam.
Pernahkah kamu berwisata? Dengan seseorang yang teramat kamu puja? Menuju tempat yang belum pernah kamu kunjungi, namun ia sangat hafal dan paham mengenai tempat tersebut. Dari sejarah tempat itu, jalan tikus menuju tempat tersebut hingga kuliner yang menggugah nafsu makanmu hingga berkali-kali lipat.
"Selamat menikmati kebahagiaanmu", ucap hatimu yang terlampau senang dan lupa bersyukur itu.
Menjadi sebuah kebahagiaan dan kenangan tersendiri bagimu. Kenangan manis yang sangat memuakkan bila diingat kembali.
Pernahkah kamu bertanya, "kok kamu tau tempat ini? Pernah kesini?" // "Iya" jawabnya dengan senyum simpul dilanjut dengan "sama mantanku".
Tusukan tajam menikam ulu hatimu yang membuat asam lambungmu naik, padahal kamu sudah makan. "Oh gitu, hehe. Pantes kamu tau" jawabmu.
Pilu, sudah menjadi temanmu bukan? Teman baik yang selalu mencoba menyadarkan dirimu. Betapa naifnya dirimu, selalu merasa dirimu yang paling bahagia. Tidak sadarkah kamu? Bahwa ia membawamu kesana kemari, ke tempat yang pernah ia singgahi dengan masa lalu-masa lalunya itu? Dan peranmu? Hanya pengisi kosongnya hati dari ia yang sangat kamu puja.
Kamu berharap. Berandai-andai. Bahkan membuat janji dengannya akan mengunjungi tempat ini dan itu sampai akhirnya. Semua itu hanya wacana diantara kalian. Semuanya tidak ia realisasikan.
Sadarkah kamu selama ini hanya sebagai batu lompatan dari kesedihan dan kekosongan dirinya?
Dan ketika kamu mulai berharap lebih bahkan menganggap lebih, dirinya mulai membuat jarak denganmu. Kemudian, hilang. Tanpa jejak bagai ditelan bumi hingga kedalam perut bumi.
Lantas, apakah kamu yakin saat ini ia memang untukmu? Atau hanya sebagai pengisi kosong hatinya saja?
Pengisi yang menjadi batu lompatan "apakah aku sudah mampu mencintaimu melebihi dirinya dimasa itu?" Jika iya, silahkan kau tikam habis luka dan harapan itu. Jika tidak, apakah kau yakin ia sudah melepas masa lalunya itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar