*menyenderkan kepalaku diruang antara bahu dan
tengkuk tubuhmu*
“hmmm, manja baget ya kamu tuh”
“hehehe” balas sang wanita sambil tersenyum
malu dan semakin mengenggelamkan wajahnya diatas tubuh kekasihnya.
Tahukah kamu bocoran tentang dirinya?
Mari,
duduk dan akan aku ceritakan tentang wanitamu.
Ia sangat senang harum tubuhmu. Ia sangat
senang dengan hadirnya dirimu.
Ketika kamu datang menemuinya, dia hentikan
semua yang dilakukannya. Seolah waktu yang dimiliki hanya sedikit. Tidak apa
jika kalian hanya berdiam tanpa bicara, ia menyukai hal itu. Tidak apa kamu memainkan
apapun yang ada disekitarnya asal ia tetap bersamamu. Menghabiskan waktu untuk
mengobati luka dan menghabiskan rindunya. Akan tetapi, coba saja simpan
tanganmu diantara helaian rambutnya dan kamu mainkan rambut-rambut itu, ia akan
tenang dan semakin hanyut dengan kenyamanan yang kamu ciptakan. Tidak usah kamu
khawatirkan ia akan berpaling darimu, selama jemari itu masih berada diantara helaian
rambutnya dan kepalanya masih berada diatas tubuhmu. Tidak usah kamu
khawatirkan kepergian dirinya. Ia sudah mampu memandangmu dengan sangat dalam. Hal
yang tidak pernah wanitamu lakukan pada lelaki sebelumnya.
Bukan, bukan tatapan mesum yang ingin melahap
bibirmu. Ia hanya memandang wajahmu dan tersenyum memanjatkan doa dari dalam
hatinya. Doa-doa sederhana tentang rasa syukur atas hadirmu dan kebersamaan kalian.
Itu saja. Tolong dijaga rasa itu, ketika wanitamu sudah tidak mampu memandang
wajahmu seperti sebelumnya dan sedalam biasanya itu akan menjadi sebuah pertanda
untukmu.
Rahasia apalagi yang akan ku beritahukan
padamu?
Tanyakan saja, dengan senang hati akan aku
bocorkan rahasianya agar ia tidak berpaling dari dirimu.
Jaga saja agar wanitamu tetap merasa nyaman
akan hadirmu.
Ia tidak akan menuntut banyak, masa lalunya
telah mengajari wanitamu untuk lebih tangguh menghadapi kenyataan dan kejamnya
harapan-harapan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar