Oh, jadi seperti ini rasanya ketika kamu menunggu kabar dariku.
Oh, jadi seperti ini rasanya ketika rindu itu datang, namun "rumah" dari rindu itu pergi.
Oh, jadi seperti ini rasanya menunggu sebuah kabar.
Oh, jadi seperti ini rasanya seluruh fikiranku terus menebak-nebak tentang kabarmu.
Oh, jadi seperti ini sulitnya menenangkan hatiku ketika kamu ditelan bumi.
Oh, jadi seperti ini rasanya ketika ingin menuntut sesuatu, namun sadar bahwa kita bukanlah siapa-siapa.
Oh, jadi seperti ini rasanya ketika kamu mengharap hadirnya namun ia pergi begitu saja.
Oh, jadi seperti ini rasanya ingin mencari hadirmu, tetapi tertahan oleh ego.
Oh, jadi seperti ini rasanya ingin memaki namun tidak layak untuk memaki.
Oh, jadi seperti ini rasanya sudah terbiasa mendengar suaramu, dan terpaksa hanya berteman dengan hening malam.
Oh, jadi seperti ini rasanya ketika ingin mengungkapkan hatimu. Namun ia membuat benteng tertingginya.
Oh, jadi seperti ini rasanya jatuh hati. Namun terlambat.
Aku tidak bisa mendefinisikannya. Semuanya terlalu abstrak. Ternyata benar, ketika aku sadar dan ingin bersamamu.. Perasaanmu sudah berubah. Ah, lagi-lagi aku terlambat.
Malang, 27-8-17
9:43 pm
9:43 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar