tentang sudut pandangku. ada dari kisahku sendiri, adapula tentang kisah disekitarku :)

Kamis, 14 Juli 2016

Terus berjalan

Datang.

Mendekat.

Bersama.

Berbagi.

Tertawa.

Berbahagia.

Rindu.

Candu.

Lalu setelah itu apa lagi?
Ya, perasaan itu timbul. Entah ada di satu pihak atau keduanya. Entah berbalas atau tidak. Entah ada atau tidaknya perasaan yang sama. Entah tulus atau tidak. Entah cepat atau lambat. Entah terlihat atau tidak. Entah bertahan lama atau sementara.

Hati ini yang mengendalikan. Tugasku hanya mengikuti apa maunya hati ini. Karena aku -sang pemilik hati- sudah sangat takut hati ini semakin hancur karena kisah-kisah yang lalu ataupun kisah yang akan datang dengan pisau yang siap menghancurkannya.

Hancur menjadi tak berbentuk. Rapuh hanya dengan sebuah sentuhan halus. Dan terluka dengan sangat sakit, namun tidak berdarah. Yang berubah menjadi rasa kecewa dan membawa trauma. Yang membawa air mata berbentuk senyuman samar.

Aku terlalu takut. Namun anehnya, aku tetap berjalan. Berjalan mengikuti arus. Mengenal lebih banyak karakter dan hati. Aku mengenal mereka atas dasar pertemanan. Tidak mengharapkan lebih. Selalu ada dan berbahagia di hadapan mereka. Dan rapuh di belakang mereka. Tersenyum senang saat bersama mereka. Namun di belakang mereka, senyuman ini berubah menjadi senyuman dengan rasa kecewa yang mendalam.

Datang dan pergi.
Ya, ada saatnya aku pergi. Yaitu saat mereka mulai menandakan meminta suatu kejelasan. Walau hanya melalui tanda yang sederhana, aku memahaminya. Entahlah hati ini yang terlalu peka atau terlalu berfikir mereka mengharap kejelasan yang lebih.

Bila memang mereka menunjukkan tanda seperti itu, apa langkahku?

Pergi.

Kabur.

Menjauh.

Menghilang.

Karna aku terlalu takut dan lelah untuk menjalin suatu hubungan. Aku terlalu cepat bosan. Dan aku masih mencari seseorang yang mampu menghilangkan rasa bosanku ini. Seseorang yang tidak bisa membiarkanku lari dan mengunciku dengan kesadaran penuh.

Mengunci karena rasa itu bukan karena rasa tidak tega yang berakhir membuat kita terluka.
Maaf untuk hati yang sudah membuatmu berharap ataupun berfikir aku memiliki rasa yang sama denganmu.

Tertanda
Aku yang sering menghilang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar