Halo, akhirnya malam ini aku memutuskan untuk kembali melirik dan menulis disini. Maafkan aku yang terlalu sibuk dengan kehidupan nyataku.
Kali ini, aku ingin bercerita tentang hal yang masih dianggap tabu dan mulai dilirik oleh beberapa orang. Sesuatu hal yang berhubungan dengan hidup kita.
Yup, psikologis.
Aku ingin membahas tentang
"Bagaimana cara kita mengontrol dan memutuskan untuk pergi ke tenaga profesional tersebut"
Sebelumnya maaf, ini hanya dari sudut pandangku. Bila kalian tak sejalan, bisa menulis komentar dan kita berdiskusi bersama.
Sudah beberapa bulan terakhir ini fokusku terpecah. Antara akademik, organisasi, kehidupan sosial dan ada yang baru... Hal yang baru dapat aku realisasikan akhir-akhir ini. Yaitu concern pada bidang psikologi. Entah memberikan saran, mendengar cerita dan menjadi volunteer dari sebuah startup suicide prevention team.
Banyak banget yang bilang
"Aku blablablablabla, apa aku ada gangguan X?"
Dan jawabanku selalu sama, yaitu
- sejak kapan?
- sudah berapa lama?
- apa saja yang kamu rasakan dan alami?
- apakah sudah kamu bawa ke tenaga profesional dibidangnya a.k.a psikolog/psikiater?
Untuk pertanyaan terakhir itu.. selalu saja aku mendapatkan jawaban yang mayoritas sama
"Orang tuaku melarang" atau "kata orang tuaku, aku kurang ibadah" dan sebagainya.
Hmmmm.. lagi-lagi stigma
"Orang yang pergi ke psikolog/psikiater adalah orang sakit jiwa"
Masih melekat hingga jaman milenial ini.
Teruntuk kalian, siapapun yang membaca tulisanku :
Yang harus kalian tau adalah, tidak perlu menunggu sakit jiwa untuk pergi ke tenaga profesional. Tidak perlu takut dengan stigma negatif yang akan kalian dapatkan.
Teruntuk kalian yang terhalang izin orangtua/keluarga jika ingin pergi ke tenaga profesional :
Sudahkah kalian membicarakan apa yang kalian alami kepada keluarga kalian? Sudahkah membicarakan hal tersebut secara damai, tenang dan perlahan-lahan. Tunjukkan kepada mereka jika kalian memang butuh pergi ke tenaga profesional tersebut.
Jika orang tua kalian terlalu kolot, sudahkah kalian mencoba berbicara kepada saudara kandung kalian? Siapa tau mereka lebih memahami kalian. Dan, saranku jangan memaksakan mereka harus mendengarkan kalian. Cukup beritahu apa yang kalian alami, yang kalian lakukan, secara perlahan. Buat mereka yakin bahwa anda memang membutuhkan bantuan tersebut.
Tetapi, jangan lupa atas kontrol diri kamu. Kalo kamu udah mencoba pergi ke tenaga profesional, namun ngerasa ga ada perubahan. Sudahkah kamu mencoba melihat kontrol diri kamu?
Ya, intinya.. tulisan ini aku buat karena banyaknya orang-orang yang bingung harus bagaimana ketika mereka membutuhkan bantuan tenaga profesional.
Hanya ada beberapa hal aja kok yang perlu kalian lakuin.
Pertama, sudahkah kamu mengontrol diri kamu untuk hal ini?
Kedua, sudahkah kamu bicarain baik-baik hal ini kepada keluargamu?
Ketiga, sudahkah kamu bisa menerima segala hal yang akan terjadi nantinya?
Keempat, keep calm guys. Everythings will be fine :))
Best regards
Ayy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar