Aku melihat banyak meja dan kursi kala itu. Ada yang terisi dengan sepasang kekasih, ada kursi yang terisi oleh sekelompok sahabat, ada keluarga yang harmonis, ada pula yang duduk menyendiri bermain dengan fikirannya kala itu.
Sepasang kekasih didepanku. Saling menggenggam jemari mereka satu sama lain. Mungkin bila salah satu diantara mereka melepas tautan jemari itu, akan ada yang pergi saat itu juga. Maka, mereka memilih untuk saling menggenggam erat sembari bercerita dan membagi tawa. Seakan dunia hanya milik mereka. Seakan bahagianya sudah lengkap. Seakan tidak ada permasalahan yang mengganggu pemikiran mereka. Seakan mereka sudah ditakdirkan untuk selalu bersama. Seakan mereka akan hilang arah, ketika jemari itu terlepas. Semoga jemari seseorang yang sedang kamu genggam, memang jodohmu dan mau menerima kekurang ataupun kelebihanmu :)
Disisi lainnya, aku melihat sekelompok sahabat yang sedang melepas lelah sembari berbagi cerita dan tawa. Terkadang ekspresi mereka terlihat seperti menahan amarah,Reghnya mereka saling menunjukkan wajah iba satu sama lain. Terkadang pula, mereka tertawa dengan lepas. Seperti menertawakan dunia yang semakin beragam ini. Mereka memasang telinga untuk mendengar. Memperhatikan sang pembicara bercerita sampai selesai dan mereka menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Mereka saling berbagi tawa dibalik wajah lelah mereka. Entah lelah dengan sandiwara yang mereka mainkan, atau dengan keadaan yang terus mengubah diri mereka. Tetapi, diantara mereka ada yang tulus berteman. Adapula yang berpura-pura dan bermain peran dengan sangat baik, sehingga ia bisa mendapat piala Oscar. Hahaha. Semoga persahabatan kalian baik-baik saja ya. Tetaplah saling merangkul dan berbagi genggaman itu untuk saling menguatkan :)
Aku memutar tubuhku, melihat sekelompok keluarga yang sedang berbahagia. Entah mereka datang untuk berwisata atau menemui salah satu sanak keluarganya di kota ini. Mereka sibuk dengan makanan dihadapan mereka. Sesekali berbicara terkait apapun itu yang patut untuk dibahas. Ada tawa, ada tatapan sarkas, ada mimik wajah sedih, ada pula yang menunjukkan ekspresi tidak bersemangat. Mereka melepas lelah, duduk dan menyantap makanan untuk menghilangkan rasa lelah itu. Mereka mencoba harmonis dan saling berbagi tawa, tanpa ingin menunjukkan permasalahan apa yang sedang mereka hadapi saat ini. Mereka saling berbagi peluk dan menggenggam ketika beranjak menjnggalkan kursi mereka. Apapun itu, aku harap kalian menjadi keluarga yang saling berbahagia ya :)
Terakhir, aku tertarik untuk memperhatikan seseorang yang duduk menyendiri. Orang itu seperti sedang asik menikmati kesendiriannya. Orang itu seperti sedang mencari apa yang tidak ia ketahui. Seseorang itu seperti berkata "apa lagi yang harus aku lakukan? Aku bingung dengan perasaanku". Semoga saja tebakanku salah, hahaha. Orang itu hanya duduk terdiam, dengan pandangan kosong dan jemari yang saling bertaut satu sama lain. Dengan buku-buku jari yang semakin memutih karena genggamannya yang semakin kuat dan terlihat seperti menahan suatu emosi. Ah, apapun yang sedang kamu alami. Percayalah, kamu orang hebat karena sudah mampu mencapai tahap saat ini. Semoga kamu selalu berbahagia :)
Siapapun kamu, ada atau tidak seseorang yang menggenggam jemarimu. Percayalah, kamu manusia hebat dan kuat karena telah melewati segalanya hingga berada dititik ini. Semoga kamu yang telah saling menggenggam, mampu saling menguatkan. Dan kamu yang belum menemukan jemari yang mampu menggenggam jemarimu. Semoga kamu tetap kuat dan memiliki jemari lainnya untuk menguatkanmu :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar