sudah berapa lama kita bersama? belum genap 10 bulan sepertinya, dan sekarang aku mulai merasa aneh.
hanya dengan aku menolak ajakanmu malam itu, dan kamu menghilang tanpa kabar. aku memfokuskan diri untuk belajar dan bersembunyi dibawah selimut merahku karena kondisi badanku yang sedang tidak bersahabat. aku fikir kamu sibuk. dan benar, kamu sibuk pergi makan malam dengan orang lain. tidak usah bertanya aku mengetahuinya darimana mas. social mediamulah yang membertiahukannya. (yaela, klasik ayy). oke klasik, kamu pergi tanpa kabar... aku sudah terbiasa dengan itu. lalu, tangan itu? masa iya ada laki-laki yang memiliki tangan seperti itu? hahahaha, seketika aku merasa sakit.
"loving can hurt.. loving can hurt sometimes" - photograph, ed sheeran
benar. seperti lirik lagu ed sheeran ini. mencintai seseorang dapat menyakitkan. terlepas kamu memiliki status ataupun tidak terikat dengan status. terlepas saling mencintai atau bertepuk sebelah tangan. terlepas berhubungan jarak dekat atau berhubungan jarak jauh. terlepas usia yang sama dengan pasanganmu ataupun berbeda. terlepas sehangat atau sedingin apapun hubunganmu. mencinta itu sakit. walau tidak selalu menyakiti, tetapi ada saja bagian darinya yang menyakiti dirimu baik secara langsung ataupun tidak. sekarang pertanyaanku....
apakah kamu akan bertahan atau melepas?
iya. sekarang, coba kamu tanyakan pada dirimu.
apakah dia yang kamu pertahakan, ingin dipertahankan olehmu?
apakah dia yang kamu perjuangkan, ingin diperjuangkan olehmu?
apakah dia yang kamu perhatikan, ingin diperhatikan olehmu?
apakah dia yang kamu utamakan, ingin diutamakan oleh dirimu?
apakah dia yang kamu harapkan, ingin diharapkan olehmu?
apakah dia yang berjalan bersamamu saat ini, ingin bersama denganmu juga?
intinya, apakah semua hal yang kamu lakukan untuknya, ingin didapatkan olehnya?
kalau iya, selamat. dan semoga hal itu tidak bersifat sementara.
tapi jika tidak..... selamat pula, kamu sudah berlatih kesabaran yang teramat sangat hebat.
"aku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" - Sapardi Djoko Damono
sederhana seperti apa?
seperti kayu kepada api yang menjadikannya abu?
bukankah itu sulit? lalu, dimana kesederhanaan itu?
nyatanya, menurutku... tidak ada yang namanya mencita dengan sederhana. karena setiap kisah dan cerita cinta yang dilalui setiap orang memiliki "benang kusut"nya sendiri dan menunggu sang empu cinta tersebut, untuk merapikan benang itu agar menjadi suatu hal yang indah pada akhirnya.
karena yang aku percaya, setiap cinta yang berakhir bahagia. pasti memiliki lukanya tersendiri. semua kembali kepada si empunya cerita, akan dikemas dan diceritakan seperti apa kisah yang dimilikinya.
harapanku, disela-sela diam kita saat ini. dapat membantu menyadarkan kita. apakah kita saling membutuhkan atau tidak.
teruntukmu,
seseorang yang akan menempuh ujian demi mendapat gelar dibelakang namamu.
dariku,
seseorang yang berusaha ada untukmu, namun nyatanya nihil dimatamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar