Entah aku harus menyalahkan siapa. Atau aku harus menerima hal ini dengan lapang dada?
Tiba-tiba saja perutku menjadi sangat sakit ketika melihatmu sedang mengirim pesan penuh perhatian ditambah dengan sticker-sticker pemanis itu. Tiba-tiba saja kepala ini menjadi berat dan sangat pusing. Tubuhku pun serasa kehilangan keseimbangan dan lemah.
Padahal, beberapa waktu yang lalu. Aku sering melihatmu dengannya. Ku fikir itu hanya kebetulan, ternyata aku salah. Kamu sudah mulai mendekatinya sebelum aku melihatmu dengannya bukan? Dan anehnya, ketika aku melihatmu bersamanya secara langsung. Hal itu tidak sesakit ini.
Ah, se-menyedihkan inikah rasanya patah hati? Entah patah hati yang keberapa pada orang yang sama. Se-sakit ini kah rasanya berharap dan menyimpan harapan itu?
Kita selalu bertemu bukan? Terkadang kita duduk berdampingan bukan? Jelas, kita satu organisasi. Hahahah!!
Sudah berapa lama ya, aku menahan rasa ini sendiri? Sudah berapa lama ya, aku memendamnya? Kurasa cukup lama.
Cukuplah. Sebentar lagi kita akan demisioner. Itu artinya intensitas pertemuan kita akan sangat berkurang bukan? setelah demisioner tentunya. Aku harap setelah ini perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. Dan aku akan berbahagia bila mendengar beritamu resmi menjalin hubungan dengannya.
Berbahagialah.
Dari aku
Yang (dulu) mengharapkanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar