tentang sudut pandangku. ada dari kisahku sendiri, adapula tentang kisah disekitarku :)

Senin, 29 Juli 2013

Sang badut

         mungkin aku yang bodoh. mungkin juga kamu yang menginginkan aku pergi. aku tidak tau mana yang benar. semakin ku coba mendekatimu. semakin kamu hilang dari hidupku. tapi, jika aku sudah mengikhlaskanmu dengan yang lain dan mencoba berjalan tanpamu. kamu datang padaku dengan senyuman yang membuatku kelu. dengan tatapan matamu yang sangat amat penuh harap dan keseriusan. aku bingung harus melakukan apa. karna kamu, kunci senyuman dan semangatku. karna kamu, orang yang bisa membuatku nyaman. sangat amat nyaman didekatmu. dengan penuh perjuangan aku menjaga hubungan kita. walau sebatas kaka-adik. aku mencoba agar lebih dekat denganmu. mencoba untuk selalu ada untukmu. tapii.....kamu hanya diam ditempatmu. mematung bagai sebuah penonton sirkus,dimana aku menjadi badut. dan kamu akan tertawa jika sang badut -aku- melakukan suatu atraksi yang menyakiti dirinya. hanya untuk mendapat sebuah senyuman darimu sebagai penonton. konyol bukan? hanya untuk membuatmu tersenyum sang badut harus menyakiti dirinya. menjatuhkan harga dirinya! demi apa? demi siapa? jangan tanyakan itu. aku yakin kamu tau jawabannya. jawaban yang sangat amat pilu.

           semakin aku ingin melepasmu, semakin kencang riuh tawamu. semakin aku mendekat, kamu hanya mematung. bahkan menghindar dari sang badut yang sudah sakit karna perlakuannya sendiri. hanya untuk sebuah senyuman. sang badut hanya ingin tawa-mu.bukan tawa mereka!tawa penonton lain yang melihat sang badut dengan iba. dengan penuh perhatian, penontonlain itu mengambil simpati sang badut. tapi, apa kamu tau? sang badut itu menjauh dari orang yang mendekatinya! sang badut membangun sebuah benteng untuk perang dengan penonton yang mencoba mendekatinya. tapi, seekuat apa pun benteng itu. pertahanan sang badut hancur. dia menerima pertolongan dari penonton lain. dia -penonton lain- membuat sang badut tersenyum.melupakan sejenak orang yang diharapkannya. sang penonton utama. dengan senyum, sang badut menjalani harinya. tanpa beban, karna ada dia yang menggantikan penonton utama. tapi siapa sangka...sang badut hanya menjadi bahan mainan penonton lain itu. hanya menjadi pelarian. ketika dia merasa sepi. ketika dia merasa butuh hiburan yang menurutnya sangat amat bodoh. ya, badut itu.badut itu yang menjadi bahan pelariannya. sang badut tidak tau. dia hanya tersenyum karna ada orang yang ingin melihatnya tersenyum. hingga akhirnya sang badut tau. dia sangat terpuruk sangat amat marah pada dirinya sendiri. mengapa ia sampai percaya dengan orang itu. ORANG YANG MENDEKATINYA HANYA UNTUK PELARIAN. menjadi tempat singgah SEMENTARA. 

           dan akhirnya sang badut.. kembali menjadi badut sirkus yang diperalat. dia terima. selama semua kebodohannya bisa membuat banyak orang tersenyum. 

"inilah hidup, dimana seseorang menggunakan topeng untuk mendapat kebahagiaan. walau, hanya kebahagiaan yang bersifat semu. kebahagiaan yang dia ciptakan untuk membuat orang yang disayang tersenyum. kebahagiaan yang menyakiti dirinya sendiri. maka, HARGAILAH ORANG LAIN YANG BERTINDAK BODOH. HANYA UNTUK, MENDAPAT SECUIL KEBAHAGIAAN"

2 komentar:

  1. Dear yua... secara bahasa ceritamu mengalir. Mudah dipahami

    Tapi tuk paragraf kedua bisa dibagi menjadi dua bagian.

    BalasHapus
  2. ada kesalahan kata gk ya kak? domo arigatou^^

    BalasHapus