tentang sudut pandangku. ada dari kisahku sendiri, adapula tentang kisah disekitarku :)

Minggu, 26 Oktober 2014

Apakah salah?


    Hei..... sampai kapan kita bertengkar?
Bisakah kamu menahan egomu?
Bisakah kamu memanjakan diriku?
Bisakah kamu bersabar?
Bisakah kamu berbicara apa maumu??

    Aku tau apa alasan kita bertengkar. Semua ini hanya tentang rasa rindu.
Kamu yang merindukanku, tapi kamu terlalu gengsi mengatakannya. benar bukan?
Dimana kita yang terbiasa bertemu dua/tiga kali dalam waktu satu pekan. Kini, tidak ada satu pun pertemuan itu.

    Yang aku tahu, terakhir kita bertemu beberapa minggu yang lalu. Hari jum'at ketika aku pulang sekolah. Aku menyempatkan diri menemuimu. Ya, aku memang merindukanmu saat itu. Tapi, pertemuan itu hanya berakhir dengan pertengkaran. Ketika kita pergi keluar untuk melihat bengkel vespa langgananmu.

    Awalnya memang berjalan layaknya sepasang kekasih yang sedang baik-baik saja hubungannya. Namun, saat aku berniat menjahilimu. kamu malah salah paham, dan akhirnya aku pulang kerumah dengan emosi yang tertahan. Aku bersusah payah membujukmu agar kita tidak bertengkar. Namun, ego mu masih saja tinggi. Minggu malam, kamu baru bersikap seperti biasa. Dan melupakan pertengkaran itu.

  Namun, siapa sangka.....
Kemarin adalah pertemuan terakhir kita. Kini, aku tidak berani menemuimu. Bukan karna aku balas dendam kepadamu. Melainkan, hubungan yang berusaha aku sembunyikan dari dunia mulai terlihat. Orang tuaku mulai curiga. Kini, aku berusaha menutupi hubungan ini.

    Terlalu kejam rasanya...
Aku tahu hubungan kita ini memang salah. ya, cinta beda agama.
Yang selalu menjadi rendah dimata semua orang... Namun, aku berusaha menjalaninya.
Terlalu hina bukan menjalani suatu hubungan dengan orang yang berbeda agama denganku? hahaha persetan dengan pendapat kalian! ini hubunganku. Aku yang menjalani.... Aku tidak peduli dengan semuanya....



    Bahkan, teman-temanku banyak yang membenciku. Orang yang mengenalkanku denganmu saja sudah merasa jijik denganku. hahaha sekali lagi PERSETAN!

    Maaf, aku salah. Aku sudah terlalu jauh dari logika. Dan kini, aku sedang mencoba berteman dengan logika. Melupakan hati untuk sesaat. Kedepannya? aku tidak tahu.

   Maafkan aku Tuhan, aku mencintai seseorang yang salah :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar