Jangan tanya apa mau hati ini..
Jangan tanya bagaimana keadaan hatiku saat ini.
Jangan tanya apa yang kurasakan saat ini.
Hati ini.....
Hati ini hanya butuh sebuah tempat untuk beristirahat.
Hati ini hanya butuh seseorang yang mampu menjaga ia agar tidak terluka.
Hati ini hanya butuh didengar.
Hati ini sudah terlalu lelah..
Ia lelah berjuang sendirian menghadapi perjalanannya.
Ia hanya lelah karena selalu menyendiri dengan dunianya.
Terlebih lagi, ia terlalu lelah berpura-pura kuat dihadapan mereka.
Hati ini hanya butuh sebuah sandaran.
Yang mampu membuatnya merasa nyaman dan aman.
Yang mampu membuatnya tersenyum.
dan yang mampu mengerti keadaannya.
tapi, apa daya...
disaat hati ini "sudah" menemukan sebuah hati lain.
sebuah hati yang membuatnya nyaman.
ia malah diam tak berkutik.
Ia ingin melawan.
Melawan agar tidak tersakiti. tapi namanya cinta.. hati ini menjadi buta.
Ia ingin melawan.
Melawan agar tetap sendiri dan menjadi lebih kuat.
Ditambah dengan sebuah benteng yang kokoh.
Benteng yang membuatnya dijauhi dan menjauhi semua orang.
Benteng yang dengan susah payah dibangun untuk melindungi hatinya.
Hati ini lelah berjuang dan ingin menyerah..
TETAPI..
Logika ini menahannya.. Logika ini mulai egois.
Logika ini masih ingin sang hati menyendiri tanpa pendamping.
Lalu pertarungan hati dan logika ini,
akan berakhir kapan?
Logika ini egois karena ia takut sang hati akan terluka.
Logika ini tahu,
Sangat sulit sekali sang hati mendapat "kabar baik"
Tentang kesembuhan luka lamanya. yang membuat ia trauma akan cinta.
Luka lama yang tak kunjung sembuh dan terus bersemayam didalam hatinya.
"maafkan hati ini yang selalu mengharapkan kehadiranmu. Dan, maafkan logika ini yang terlalu angkuh akan hadirmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar