tentang sudut pandangku. ada dari kisahku sendiri, adapula tentang kisah disekitarku :)

Minggu, 15 September 2019

Hari itu

Ku banting telfon genggam itu.
Setelah tidak ada jawaban kamu akan mengangkat telfonku.
Tangisku pecah bersamaan sesak yang terus memeluk diriku.

Ada berbagai macam spekulasi dari pusat berpikirku.
Apakah kau masih marah? Apakah kau menghindariku? Apa kau ingin lepas dariku? Dan hal lainnya yang mengganggu pikirku.

Sayang, bisakah kita memperbaiki segalanya?

Maaf karena aku terus meminta kesempatan itu padamu. Dengan murah hatinya kau memberikan kesempatan itu, berkali-kali. Tanpa ku sadari, sepertinya untuk kali ini. Sudah tidak ada kesempatan itu. Apakah aku benar?

Kamu sudah terlanjur kecewa dengan diriku.
Begitupun aku, aku juga semakin membenci diriku. Apakah segalanya memang sudah harus berakhir disini?

Melepas semua mimpi kita yang kita rancang bersama?

TIDAK!!! AKU TIDAK INGIN ITU.

Aku ingin kita seperti awal bertemu, hangat dan saling mencintai. Iya, katakan aku egois. Aku terima itu. Ku mohon, untuk sekali ini saja.

Aku ingin segalanya membaik. Aku ingin memperbaiki segalanya. Ku mohon.

Kamu tahu sayang?
Ketika aku tidur, aku bermimpi sangat buruk sekalu.
Dan ketika aku terjaga, hanya air mata yang terus menemaniku. Oh, dan rasa sesak yang semakin membuatku mual.

Maafkan aku sayang. Maafkan aku.
Haha, sepertinya kamu sudah muak dengan permintaan maafku.

Aku mendoakan bahagiamu, dari sini.
Terimakasih sudah membuatku melepaskan segala hal dalam hidupku. Apakah kini aku harus mencari cara agat bisa kembali hidup?

Selasa, 25 Juni 2019

terdiam

waktu terus bergerak
semuanya terus berubah, entah lebih cepat atau bahkan berhenti
segalanya semakin menjauh
seluruhnya menjadi gelap
hanya hening yang tersisa

aku tersungkur, sendiri
kamu, terus melangkah semakin menjauh
mencapai segala hal yang menjadi targetmu
terseym puas, untuk segala perjuanganmu
aku? menyedihkan rasanya

bingung, kedinginan, tersasar, dan berhenti
mencoba mencai jalan keluar
terus mencari hingga aku lelah

aku tau, ini hanya sementara
aku tau, ini hanya gangguan kecil
aku tau, ini hanya hambatan yang sebentar
aku tau, tidak seharusnya aku berhenti menyerah

tapi, apakah kamu tau?
aku disini, terdiam
tidak tau harus apa, bagaimana dan kemana!
sementara kamu, terus melangkah maju


sial!
aku jadi membenci diriku karena ulahku sendiri
hanya mampu terdiam
sementara yang lain, terus melangkah maju
semakin dekat dengan mimpi mereka